REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Pengelola Transjakarta menyatakan sebanyak 28 dari 30 unit bus Transjakarta yang merupakan sumbangan dari tiga perusahaan swasta beberapa waktu lalu telah dioperasikan.
"Sumbangan itu kami terima pada Jumat (6/6), satu hari kemudian, Sabtu (7/6) langsung dioperasikan. Dari total 30 unit, 28 bus yang beroperasi," kata Kepala Humas Unit Pengelola (UP) Transjakarta Sri Ulina Pinem di Jakarta, Selasa.
Sedangkan, menurut dia, dua unit bus lainnya saat ini masih harus menjalani proses pendataan aset oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI terlebih dahulu.
"Karena sebelum dioperasikan, bus-bus itu harus melalui pendataan aset oleh BPKD DKI terlebih dahulu. Setelah dicatat, baru kemudian bus itu bisa beroperasi," ujar Sri.
Dia menuturkan sebanyak 28 unit bus tersebut dioperasikan di tiga koridor yang berbeda, yaitu Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas), Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas) dan Koridor XII (Pluit-Tanjung Priok).
"Dengan dioperasikannya bus-bus bantuan tersebut, maka daya angkut penumpang bisa ikut bertambah. Selain itu, waktu tunggu kedatangan bus juga makin singkat," tutur Sri.
Dia mengungkapkan ketiga koridor itu dipilih karena termasuk koridor yang paling ramai, baik pada hari kerja atau hari libur, sehingga membutuhkan banyak armada bus tambahan supaya penumpang tidak mengantre lama.
Pada Jumat (6/6), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima bantuan dari tiga perusahaan swasta, yakni Telkomsel, Ti-Phone dan Roda Mas berupa 30 unit armada bus Transjakarta jenis tunggal dengan kapasitas maksimal 85 penumpang.