REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--London School of Public Relations (LPSR) menggagas pembentukan ASEAN PR Network. Suatu organisasi non profit dan menjadi organisasi kehumasan tertinggi di ASEAN.Ia merupakan upaya untuk menyatukan visi, misi dan standar bagi profesi Humas di Asean.
Ketua Umum Perhumas, Prita Kemal Gani, MBA., MCIPR., APR, kalangan humas ASEAN merespon ide itu. Merekapun hadir di acara Declaration of ASEAN PR Network yang berlangsung di Sekretariat Asean, Jakarta, Senin (2/6) sore.
Perwakilan PR Negara ASEAN yang hadir pada acara bertemakan "Facing a Cascade of Transformation in ASEAN Public Relations", ini terdiri dari: Philipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, Brunei, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar. Lembaga ini menjadi wadah tertinggi bagi standar profesi Humas di ASEAN atau pusat Humas ASEAN.
Prita menyebut pada tahun 2015 ASEAN akan menjadi incaran bagi para praktisi asing. Hal yang sama terjadi di Indonesia. ASEAN PR Network diharapkan mampu menyamakan visi, misi dan standar profesi ''Dengan harapan pada tahun 2015 tidak ada benturan, tidak ada kehawatiran, dalam dunia kehumasan di ASEAN,'' kata Prita.
Ia mengingatka bahwa siapapun tenaga kerja Humas yang bekerja di Indonesia, harus mempunyai etika. Dalam arti orang luar yang bekerja di luar negeri ataupun sebaliknya, mereka harus memiliki standar code of conduct.
Di Indonesia sendiri ada 71 standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kehumasan Indonesia. Misalnya mereka harus memiliki kompetensi dalam perencanaan program public relations, mereka memiliki kemampuan riset, analisis situasi, media of comunication dan lainnya. "Ini yang kami terapkan di setiap anggota PERHUMAS,"ujarnya.