Senin 02 Jun 2014 18:15 WIB

Tony Abbot Akan Temui SBY, Ada Apa?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
PM Australia, Tony Abbott.
Foto: AP
PM Australia, Tony Abbott.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA– Perdana Menteri Australia Tony Abbot dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu. Pertemuan ini merupakan serangkaian acara dalam perjalanannya ke Eropa untuk memperingati D-Day.

Kedua pemimpin negara tersebut akan bertemu di Batam, Indonesia. Juru bicara Abbott mengatakan mereka akan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara. Langkah ini pun dinilai menjadi langkah positif untuk memperbaiki hubungan antar kedua negara itu.

“Kelanjutan dari perbicangan pada akhir bulan lalu, perdana menteri akan menghabiskan waktu bersama dengan presiden SBY dan melanjutkan perkembangan yang telah dicapai untuk menyelesaikan isu yang tengah terjadi saat ini serta memperkuat hubungan bilateral,” kata kantor Abbot, dikutip dari The Guardian.

Dilansir dari ABC, pertemuan ini pun menjadi pertemuan pertama kalinya untuk kedua pemimpin negara tersebut secara formal sejak kasus tuduhan pengintaian terhadap SBY, ibu negara dan para pejabat tinggi Indonesia terungkap pada tahun lalu. Sebelumnya, SBY dan Abbot berbicara melalui sambungan telepon pada akhir bulan lalu.

Perbincangan tersebut pun merupakan kontak pertama kalinya sejak pengungkapan upaya Australia yang mencoba mengintai telepon seluler presiden dan orang-orang di sekitarnya. Duta besar Indonesia pun telah ditarik oleh presiden Indonesia sejak kasus yang mencuat pada November lalu.

Tak hanya itu, hubungan antara kedua negara juga terganggu oleh adanya kebijakan pencari suaka Australia. Pembicaraan telepon antara presiden Indonesia dan Perdana Menteri Australia pada akhir bulan lalu mencairkan ketegangan. Duta besar Indonesia untuk Australia pun kembali berkantor di Canberra.

Pertemuan pada Rabu mendatang ini menjadi salah satu dari kesempatan yang dimiliki oleh Abbot untuk mendekati SBY sebelum masa jabatannya berakhir. Abbott dijadwalkan hanya akan berada di Batam selama delapan jam. Ia kemudian akan terbang ke Prancis untuk memperingati D-Day dan kemudian melanjutkan penerbangannya ke Amerika Utara untuk melakukan pertemuan.

Setelah pengintaian Australian terhadap SBY terungkap, Indonesia pun menuntut adanya kode etik hubungan pemerintahan antara kedua negara. Australia kemudian menawarkan rancangan kode etik pada Desember lalu, termasuk protokol dan jaminan bahwa telepon para politisi Indonesia tidak akan diawasi kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement