REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Setidaknya 41 orang tewas dalam bentrok antara dua klan berseteru di Sudan, terkait kepemilikan lahan eksplorasi minyak di Provinsi Kordofan Barat, kata sebuah sumber.
Sebanyak 13 orang lain luka serius dalam bentrokan yang berlangsung hingga Minggu antara klan Zurug dan Awlad Amran dari suku Misseriya, kata sumber tersebut kepada AFP.
Mereka yang terlibat dalam bentrok menggunakan senapan Kalashnikov dan peluncur granat.
Seorang saksi mata yang menolak disebutkan namanya mengatakan bentrokan terjadi karena masing-masing kelompok mengklaim kepemilikan tanah yang masih dalam proses pengeboran.
Provinsi Kordofan Barat yang kaya minyak berbatasan dengan provinsi Kordofan Selatan dimana pasukan pemerintah Sudan berperang melawan pemberontak selama hampir tiga tahun.
Wilayah tersebut juga bertetangga dengan wilayah barat Darfur, di mana tentara dan aliansi suku-suku sejak 2003 berperang melawan pemberontak yang menuntut diakhirinya marjinalisasi ekonomi serta pembagian kekuasaan dengan pemerintahan Khartoum.
Milisi, kelompok pecahan pemberontak dan suku-suku bersenjata beroperasi di wilayah dimana kelompok bersenjata menculik dua warga Tiongkok dan seorang warga Aljazair dari sebuah ladang minyak pada April. Ketiganya sudah dibebaskan pada Mei.
Namun pertempuran antar-suku juga banyak terjadi di Sudan, dan seringkali dipicu oleh perebutan hak atas lahan rumput.
Misseriya merupakan suku semi-nomaden Arab yang memelihara sapi.