REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Puan Maharani menjadi perwakilan dari keluarga besar Soekarno untuk hadir dalam peringatan Hari Pidato Bung Karno pada Ahad (1/6) di Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Puan meminta agar peringatan tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya.
Ia mengatakan peringatan Hari Pidato Bung Karno baru pertama kali dilakukan pada 2010 atas inisiatif Ketua MPR kala itu yang juga ayah kandung Puan yakni Taufik Kiemas. Menurutnya, peringatan menjadi penting untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang sumbangsih besar yang diberikan Bung Karno.
"Setiap tahunnya, sejak masa kepemimpinan Taufik Kiemas pada 2010, telah memberikan sumbangsih besar dalam mengingatkan memori kolektif bangsa Indonesia terutama nilai pancasila sebagai dasar ideologi bangsa. Saya harap kegiatan ini akan terus dilanjutkan oleh pimpinan MPR mendatang," katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Puan mengingatkan tentang empat pilar bangsa yakni pancasila, bhineka tunggal ika, NKRI, dan UUD 1945 yang selalu didengungkan oleh Taufik Kiemas hingga akhir hayatnya. Meski istilah empat pilar dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi, tetapi ia beranggapan secara substansi tidak ada perdebatan dan layak untuk tetap didengungkan.
Seperti diketahui, tahun lalu, saat peringatan hari pidato Bung Karno di Ende, NTT, Taufik Kiemas ikut hadir dan meresmikan situs Bung Karno di kota tersebut. Taufik Kiemas juga sempat kembali mengungkit tentang empat pilar kebangsaan. Seminggu setelah peringatan itu yakni 8 Juni 2013, Taufik Kiemas meninggal dunia.