REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Para petani di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terpaksa membatalkan aktivitas panen sejumlah lahan padi di wilayah itu karena gangguan hujan abu vulkanik letusan Gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Kami terpaksa harus berlindung dan membatalkan rencana panen padi kami, karena hujan abu vulkanik ini," kata seorang petani Hide Raja Pono yang dihubungi dari Kupang, Sabtu.
Menurut Hide, kondisi hujan abu vulkanik yang terjadi hari ini baru terasa sejak bangun tidur di Sabtu pagi ini.
"Bangun pagi tadi dan ketika keluar rumah ternyata ada benda asing. Ternyata yang terlihat adalah abu vulkanik," ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Hide, rencana melakukan panen padi di sejumlah lahan sawah yang ada, terpaksa harus dibatalkan.
"Kami tak punya masker sehingga kami takut terkena penyakit,'' katanya. ''Apalagi kalau kena mata, kami takut buta."