Kamis 29 May 2014 11:56 WIB

Joserizal: RS Indonesia di Gaza Komitmen Bangsa Ini untuk Palestina

Rep: c64/ Red: Taufik Rachman
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Foto: MER-C
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presidium Mer-C (Medical Rescue Emergency) Joserizal Jurnalis mengatakan, gerakan yang digagas oleh para tokoh di Sumatera Utara tersebut merupakan semangat masyarakat Sumut  untuk membantu Palestina. Gerakan yang mengwakafkan kebutuhan satu unit ruang operasi RSI di Gaza.

“Berharap bantuan tersebut dapat segera terkumpul, sehingga kami dapat langsung mendistribusikannya untuk melengkapi peralatan operasional ruang operasi. Saya sangat berharap sebelum Idul Fitri sudah dapat terkumpul,” lanjutnya.

Ia berkata, gerakan ini berawal dari semangat yang membuat kita bergerak untuk membantu saudara-saudara Palestina.  Pembangunan RSI ini merupakan sebuah hadiah dan kebanggaan dari rakyat Indonesia untuk Palestina dan hal tersebut dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Palestina

Terkait dengan kontingunitas operasional RS Indonesia di Gaza. Hal tersebut akan sepenuhnya diberikan ke Pemerintah Palestina. Namun, apabila Pemerintah Palestina mengalami kesulitan maka bangsa Indonesia akan siap untuk membantu mereka.“Mereka adalah sahabat kita, apakah kita membiarkan sahabat yang sedang membutuhkan,” ujar Joserizal Jurnalis.

Ia berkata, RS Indonesia ini tak akan terbangun tanpa bantuan dari rakyat Indonesia, serta para professional di Indonesia yang bersedia memberikan waktunya untuk membantu menyempurnakan bangunan RS Indonesia di Gaza. “Rumah sakit ini benar-benar hadiah dari bangsa Indonesia untuk Palestina,”lanjutnya.

Rumah Sakit Gaza ini berdiri diatas 1,6 hektar lahan dan dengan luas 10 ribu meter persegi. Didalamnya terdapat empat ruangan operasi dan satu ruangan ICU dengan 10 tempat tidur serta 100 tempat tidur.

Ia mengatakan, pembangunan dan pelengkapan alat-alat ini adalah sebuah janji kami kepada bangsa Palestina. dan janji adalah sebuah komitmen yang harus dilaksanakan. “Apalagi ketika penandatangan MoU dengan Palestina tepatnya pada Januari 2009, Bassim Naim yang saat itu tengah menjabat Menteri Kesehatan mengatakan, banyak yang memberikan janji-janji tetapi, setelah perang selesai mereka yang memberikan janji, entah pergi kemana.

Oleh karena itu, ini adalah bukti dari komitmen kami untuk Palestina. Sebuah semangat dan kesungguhan saudara Indonesia untuk saudaranya di Palestina. “Bahkan sebelumnya, kami mengatakan kepada pemerintah Palestina bahwa kami adalah sebuah organisasi yang tidak mempunyai dana besar tetapi kami punya komitmen untuk membantu Palestina. Semuanya tak akan terjadi tanpa semangat dari rakyat Indonesia untuk membantu Palestina.” kata Joserizal Jurnalis saat dihubungi Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement