REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indomaret melayangkan somasi terhadap CV Roma, pemasok makanan ringan impor dari Jepang. Jalur hukum ditempuh Indomaret, Senin (26/5) ini.
Langkah hukum diambil menyusul adanya perubahan komposisi bahan, kandungan dan gambar kemasan produk snack Bourbon Petite Potato Consome (BPPC), yang mengandung babi, tanpa pemberitahuan dari CV Roma.
Berdasarkan siaran pers yang diterima RoL, temuan tersebut diketahui oleh Indomaret dari laporan konsumen pada Ahad (18/5). Atas masukan tersebut, langkah pertama Indomaret yaitu menarik produk tersebut dari pasaran di 30 gerai Indomaret .
Langkah berikutnya melakukan investigasi terhadap produk impor dan mengirimkan surat klarifikasi kepada pemasok dan disusul dengan surat somasi Senin hari ini.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa ada perubahan komposisi, kandungan dan gambar pada kemasan produk pada waktu barang pertama diterima dengan temuan di lapangan yaitu produk mengandung babi sebagaimana laporan konsumen.
Pemasok menurut Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf, Senin (26/5) di Jakarta, seharusnya mengetahui segala bentuk perubahan, baik komposisi, berat, ukuran, gambar produk yang diproduksi dan diimpornya serta memberitahukan secara formal kepada Indomaret. Dengan demikian Indomaret dapat melakukan tindakan sehubungan dengan perubahan tersebut.
Produk BPPC hanya dijual di 30 gerai dari total 9.451 gerai Indomaret. Sesuai dengan barang masuk pada penawaran awal, tidak ada kandungan babi sehingga Indomaret memutuskan menjual produk itu. Bila dari awal ada kandungan babi, tentu Indomaret memutuskan tidak menjualnya. “Dan kami memang tidak menjual produk yang mengandung babi,” ujar Wiwiek.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan minta maaf kepada konsumen bahwa kejadian seperti ini bisa terjadi di Indomaret. Meskipun sesungguhnya ini adalah kelalaian pemasok dan pabrik, Dan kami juga jadi korban,” kata Wiwiek Yusuf.