REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar masih menunggu permintaan dari pihak keluarga untuk mengautopsi jenazah warga negara Inggris yang meninggal di Vila Green, Ubud, Kabupaten Gianyar, Kamis (22/5) sore.
Korban bernama Anne Marie Kathryn Drozdz (49) ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi luka terbuka dan memar pada bagian mulut serta luka terbuka pada bagian leher.
"Sampai saai ini belum ada pihak keluarga yang mendatangi kamar jenazah, sehingga kami masih menunggu persetujuan untuk dilakukan autopsi," kata Kepala Staf Medik Fungsional Forensik RSUP Sanglah, dr IB Putu Alit, di Denpasar, Sabtu.
Ia mengemukakan sudah ada permintaan autopsi dari kepolisian dan konsulat Inggris untuk melakukan tindakan tersebut. Namun, untuk otopsi klinik perlu persetujuan dari pihak keluarga.
"Belum ada dari pihak keluarga yang merekomendasikan untuk mengautopsi jenazah itu sehingga prosedur tersebut harus dipatuhi oleh pihak Forensik," ujarnya
Putu alit menuturkan bahwa pihak kepolisian mendatangi Instalasi kamar jenazah pada (23/5) sekitar pukul 15.00 Wita untuk meminta agar dilakukan tindakan autopsi jenazah itu.
"Sedangkan dari pihak konsulat datang pada (23/5) sekitar pukul 14.00 Wita juga meminta untuk dilakukan tindakan autopsi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tewas didalam kamar vilanya di Rumah Hijau, Desa Junjungan, Ubud, Gianyar pada (22/5). Korban pertama kali ditemukan oleh temannya, Gery Hening Williams (60) pukul 17.00 Wita yang datang hendak mengantarkan handuk ke kamar korban.
Namun, saat sampai di rumah tersebut, teman korban mendapati pintu depan rumah sudah dalam keadaan rusak. Kemudian teman korban masuk dan seketika panik melihat Anne Marie sudah tewas tergeletak dilantai kamar.
Saat ditemukan wajah korban tertutup oleh kain hitam dan terdapat ceceran darah yang sudah mulai mengering. Kemudian barang-barang berharga milik korban juga banyak yang hilang.
"Korban diduga dirampok kemudian dibunuh oleh pelaku," ujarnya.