Sabtu 24 May 2014 15:59 WIB

Muhammadiyah Serukan Implementasi Kepemimpinan Profetik

Prof Dadang Kahmad, ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Foto: dokpri
Prof Dadang Kahmad, ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,  SAMARINDA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengingatkan agar seluruh pimpinan bangsa, baik di level pusat maupun daerah untuk mengimplementasikan prinsip profetik (kenabian) dalam seluruh perilaku dan kebijakan.

“Esensi kepemimpinan yang sidiq, amanah, fathanah dan tabligh harus menjadi  nilai dasar seorang pemimpin, apalagi presiden-wakil presiden, karena dia memimpin bangsa yang besar,” ungkap Dadang di sela-sela Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/5).

Terkait dengan kehadiran calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo di arena Tanwir Muhammadiyah, Dadang menilai hal tersebut merupakan momentum bagi warga persyarikatan untuk menyampaikan asprirasinya tentang pentingnya pemimpin yang amanah dan pro-umat Islam. 

“Kami senang, baik Jokowi maupun Prabowo mau hadir ke Tanwir, menunjukkan bahwa Muhammadiyah adalah tenda besar bagi seluruh anak bangsa. Beruntung Muhammadiyah tidak partisan, jadi kami bisa berbicara terbuka dengan kedua kandidat,” ujar Direktur Pascasarjana UIN Bandung itu.

Menurut Dadang,  setidaknya ada empat syarat untuk menjadi pemimpin, yaitu memiliki akidah yang benar, memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, memiliki akhlak yang mulia dan mampu secara manajerial dalam mengatur urusan duniawi.

“Keempat syarat itu saya nilai ada di kedua pasangan. Kita harus bersyukur mendapatkan calon presiden-wakil presiden, putra terbaik bangsa yang sangat layak. Warga Muhammadiyah sangat cerdas, kita serahkan sepenuhnya untuk menentukan pilihan,” tegasnya.

Meski demikian, Dadang mengingatkan agar seluruh elemen bangsa tidak bercerai-berai dan saling bermusuhan hanya karena berbeda dukungan. Menurutnya, momen politik bukanlah ajang jago-jagoan, saling menjatuhkan apalagi menghina.

“Semua pihak hendaknya menahan diri, jangan menyebar fitnah. Itu akan lebih baik. Jauhkan kampanye hitam dan jangan mudah terprovokasi. Dukunglah dengan cerdas, santun dan rasional,” pintanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement