Sabtu 24 May 2014 05:00 WIB

Kepala JIS Diduga Juga Pelaku Paedofil?

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Kepsek JIS, Timothy Carr
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Kepsek JIS, Timothy Carr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi meminta kepolisian untuk melakukan pemeriksaan darah terhadap Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy 'Tim' Carr. Sebab, menurutnya patut diduga bahwa Tim Carr juga terindikasi paedofil.

"Tim Carr dan guru-guru yang lain juga harus diperiksa, jangan hanya OB (office boy) saja," katanya saat dihubungi ROL, Jumat (23/5).

Lydia mengatakan, Tim Carr bersama pengurus JIS datang menemuinya untuk meminta arahan terkait perijinan di TK JIS pada Jumat (23/5) pagi. Dalam pertemuan itu, JIS meminta TK-nya dibuka kembali pada Agustus 2014 mendatang. Karena JIS mengklaim ada 270 orangtua murid yang masih ingin bersekolah di JIS.

"Saya katakan sama mereka, selesaikan dulu kasus yang yang terjadi (sodomi terhadap anak). Sebelum itu selesai, saya tidak akan mengizinkan untuk beroperasi," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Lydia juga menanyakan terkait informasi yang beredar bahwa Tim Carr juga seorang paedofil. Tetapi Tim Carr tidak menjawab pertanyaannya itu. "Mereka malah mengalihkan pembicaraan," ujarnya.

Ketika ditanya terkait kenapa JIS bisa beroperasi tanpa adanya izin, Lydia mengaku sudah berusaha untuk menemui pihak JIS sebelum kasus paedofilia ini terungkap. Tetapi, lanjutnya, stafnya selalu ditolak dan tidak bisa masuk ke dalam JIS. Bahkan staffnya juga pernah diusir. "Pas kita panggil, mereka nggak datang," katanya.

Dia kembali menegaskan tidak akan mengeluarkan izin kepada JIS sebelum kasus kejahatan seksual yang sedang membelit sekolah itu selesai. Dia juga meminta kepada pihak yayasan untuk segera memecat Kepala Sekolah, Wali Kelas dan asisten guru untuk menunjukkan tindakan terhadap permasalahan kekerasan seksual yang terjadi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement