REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI – Tim penyidik akan melakukan pemeriksaan lie detector terhadap terduga Miss Sari, salah satu pengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Saint Monica yang dilaporkan karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya.

“Kami juga akan melakukan pemeriksaan kejiwaan minggu depan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Polda Metro Jaya, Kamis (22/5).

Hal tersebut akan dilakukan penyidik karena menurut hasil penyelidikan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap terduga Miss Sari, dia sama sekali tidak mengakui maupun menyatakan melakukan kejadian yang dituduhkan terhadapnya. Walaupun kata Rikwanto, korban telah menyatakan bahwa terduga Miss Sari yang melakukan perbuatan tak senonoh terhadapnya.

Sampai saat ini, kata Rikwanto, penyidik telah memeriksa empat saksi yaitu korban L (3,5 tahun) yang dibantu ibunya B, pengasuhnya Soleha dan dua guru dari kelompok bermain (KB) yang beralamat di Jalan Danau Indah, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain itu penyidik juga telah memeriksa CCTV yang dalam keadaan rusak, namun diharapkan tetap bisa membantu dalam proses penyelidikan.

“Sampai sekarang terduga masih bersikap kooperatif, jadi belum ada tindak pencekalan terhadapnya,” lanjut RIkwanto.

Sebelumnya diketahui, pada 13 Mei seorang wanita berinisial B melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami anaknya L (3,5 tahun) ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya.

B mengatakan, L selalu mengeluhkan rasa sakit ketika buang air besar. L mengaku telah menerima perlakuan yang tak senonoh oleh salah satu guru ekstrakulikulernya, Miss Sari pada 29 April di sekolah. B mengaku sudah melakukan visum ke RSCM dan ditemukan bukti bahwa di bagian anus L, pernah terkena benda tumpul.

Ikuti Whatsapp Channel Republika