Rabu 21 May 2014 18:06 WIB

JAI Ancam Kelestarian Flora dan Fauna Lokal

Eceng gondok termasuk JAI.
Foto: Antara
Eceng gondok termasuk JAI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.800 flora dan fauna maupun mikroorganisme di Indonesia diperkirakan telah terintroduksi jenis asing invasif (JAI), sehingga mengancam kelestarian flora dan fauna lokal.

"Perkirakaan kita sudah 1.800 spesies yang terintroduksi, tapi mungkin lebih banyak lagi," kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Arief Yuwono di Jakarta, Rabu (21/5).

Diperkirakan masih banyak jenis tumbuhan, hewan dan ikan yang belum teridentifikasi baik status maupun keberadaannya. JAI adalah jenis yang introduksi dan/atau penyebarannya di luar tempat penyebaran alaminya dapat mengganggu atau mengancam keanekaragaman hayati.

JAI baik yang berasal dari negara lain maupun introduksi antarpulau telah sejak lama diperkirakan menjadi salah satu penyebab yang cukup berpengaruh terhadap penurunan kekayaan keanekaragaman hayati.

Arief mengemukakan, sampai saat ini informasi mengenai JAI di Indonesia masih terbatas sehingga perlu kegiatan identifikasi dan inventarisasi yang dilakukan masing-masing sektor. "Banyak jenis asing yang sudah terintroduksi ke Indonesia yang awalnya didatangkan untuk tujuan positif, tapi kemudian berubah menjadi invasif," tambah Arief.

Contohnya eceng gondok yang pertama kali diintroduksi ke Indonesia pada 1886 dari Brazil ke Kebun Raya Bogor yang dikembangkan sebagai tanaman hias. Namun, keberadaan eceng gondok saat ini sudah menjadi invasif karena mendominasi permukaan air dan mempercepat pendangkalan waduk, sungai, danau dan badan-badan air lain yang dtumbuhinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement