REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Peserta ujian nasional (UN) di SD Negeri Lampageu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Provinsi Aceh, hanya diikuti tiga orang.
Kepala SD Negeri Lampageu, Asmara, di Lampageu, Aceh Besar, Senin, mengatakan jumlah murid yang mengikuti ujian untuk tahun ini lebih banyak dari pada tahun lalu.
"Tahun ini ada tiga orang, sedangkan peserta UN tahun lalu cuma dua orang. Minimnya peserta UN di sekolah ini yang merupakan sekolah bekas tsunami 2004 silam," ungkap Asmara.
Kendati peserta UN dari SD Negeri Lampageu hanya tiga orang, namun mereka tidak ditumpangi ikut ujian di sekolah lainnya yang pesertanya lebih banyak.
Walau hanya satu orang peserta, ujian tetap dilakukan di sekolah asal. Begitu halnya dengan peserta dari SD Negeri Lampageu. Kendati peserta tiga orang, UN tetap dilakukan di sekolah setempat.
"Ada SD di dekat sekolah ini peserta UN lebih 20 orang. Namun, kami tidak menumpangi peserta UN dari sekolah ini ke SD itu. UN tetap di sini dan pengawas datang ke SD Negeri Lampageu," ucapnya.
Asmara mengatakan SD Negeri Lampageu aktif kembali setelah bangunan lama rata dengan tanah pada 2009. SD tersebut dibangun kembali atas bantuan lembaga donor.
"Sekolah ini sempat tidak aktif sejak tsunami 26 Desember 2004 hingga 2009. Banyak murid sekolah ini menjadi korban tsunami sepuluh tahun lalu. Setelah itu sekolah ini dibangun kembali," ujarnya.
SD Negeri ini berada di kawasan pinggir Pantai Gampong (desa) Lampageu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh, Besar. Atau sekitar 10 kilometer arah barat Kota Banda Aceh.
Saat ini, SD tersebut memiliki 46 murid. Murid terbanyak di kelas satu. Sedangkan kelas dua hingga lima berkisar empat hingga enam orang. Sebelum tsunami, murid di SD negeri Lampageu mencapai 300-an orang.