REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Badan Nasional Narkotika Provinsi Papua mengungkapkan, enam daerah perbatasan di wilayah paling timur Indonesia itu, rawan penyelundupan narkoba melalui jalur laut.
"Enam daerah rawan pasokan narkoba terdiri atas Kabupaten Jayapura, Keerom, Merauke, Supiori, Boven Diegol dan Kota Jayapura," ungkap Kepala Bagian Tata Usaha Badan Nasional Narkotika Provinsi Papua, Eko Tunyanan, di Biak, Senin (19/5).
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten dan aparat berwenang di enam kabupaten/kota perbatasan dapat melakukan pengawasan khusus jalur laut, guna dapat mendeteksi penyelundupan narkotika ke wilayah itu.
Kepada masyarakat yang beraktivitas di enam daerah perbatasan tersebut, lanjut Eko, diminta untuk membantu aparat berwenang dalam mengawasi jalur laut bersangkutan.
"Jika suatu waktu menemukan adanya transaksi mencurigakan dalam penyalagunaan narkoba segera melapor aparat penegak hukum untuk ditindak tegas sesuai aturan," kata Eko.
Dampak penyalagunaan narkoba, lanjut Eko, dapat merusak mental dan kesehatan generasi muda sehingga setiap orang berkewajiban mencegah serta memerangi peredaran obat terlarang itu ke wilayah Papua
Berdasarkan data survei di Papua, menurut Eko, terdapat sekitar 5.000-an kasus penyalagunaan narkoba yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Hingga Senin pagi pihak Badan Nasional Narkotika Provinsi Papua bekerjasama dengan Dinas Pendidikan gencar melakukan sosialisasi kepada pelajar.