REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Biro perjalanan umrah tak mau menderita kerugian dengan melarang jamaah untuk umrah akibat mewabahnya virus korona (Middle East Respiratory Syndrome /MERS).
Direktur Utama PT Tourindo Gerbang Kerta Susila Mohammad Faried mengatakan, mewabahnya MERS tidak memberikan pengaruh berkurangnya calon jamaah umrah yang menggunakan jasanya.
“Saat saya bertanya apakah ada jamaah yang membatalkan keberangkatan umrah (akibat MERS) ternyata tidak ada yang mengacungkan tangan membatalkan,” ujarnya saat ditemui di kantornya di Surabaya, Kamis (15/5).
Sehingga, dia melanjutkan, tidak ada jamaah umrah yang menggunakan jasanya namun membatalkan keberangkatannya akibat flu arab. Lagipula, dia melanjutkan, umumnya para calon jamaah umrah sudah mengantisipasi MERS dengan memeriksakan diri ke dokter.
Tak hanya itu, jamaah juga sudah diimbau menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit. Yang tak kalah penting, para calon jamaah telah menjalani suntik vaksinasi influenza dan meningitis. Untuk itulah, pihaknya juga enggan untuk membatalkan keberangkatan para jamaah umrah ke tanah suci.
Menurutnya mekanisme pemberangkatan umrah sudah ditetapkan jauh-jauh hari. Dia menjelaskan, pihaknya harus sejak beberapa bulan lalu mengurus tiket pesawat, pengurusan visa, sampai kamar hotel untuk jamaah di Arab Saudi.
“Kalau jamaah umrah dilarang berangkat pasti ada yang terkena dampak. Kalau kami rugi siapa yang menanggung?apakah masyarakat?” ujarnya. Tak hanya itu, pihaknya mengaku tidak memiliki otoritas untuk menolak jamaah. Lagipula, dia melanjutkan, berdasarkan pengalamannya mengantar jamaah umrah beberapa waktu lalu, ketika terjadi sesuatu yang buruk yang dialami para jamaah ternyata Kerajaan Arab Saudi punya kesigapan memberikan pelayanan medis.