Sabtu 10 May 2014 21:10 WIB

Boediono: Indonesia Defisit Negarawan

Wakil Presiden Boediono beristirahat sejenak disela sela memberi kesaksiannya dalam sidang kasus dugaan korupsi Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (9/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Presiden Boediono beristirahat sejenak disela sela memberi kesaksiannya dalam sidang kasus dugaan korupsi Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono mengatakan, Indonesia saat ini defisit negarawan dari berbagai sektor sehingga harus lebih diperhatikan agar bangsa berhasil.

"Indonesia tidak saja defisit neraca pembayaran dan juga defisit neraca anggaran, tetapi juga defisit negarawan. Namun, tidak defisit politikus," kata Boediono saat berbicara pada pembukaan "The First Young Leader Indonesia Annual Conference 2014" di Jakarta, Sabtu (10/5).

Menurut Boediono, defisit paling besar adalah defisit pelaku yang andal dalam pilar poltik karena ada keengganan generasi muda memasuki dunia politik. Ia mengingatkan, keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia karena dipimpin oleh yang terbaik dan paling cemerlang dari anak bangsa.

Boediono mengaku mengetahui semakin sedikit anak muda yang menaruh minat berkarier di bidang politik. "Yang harus dicatat adalah yang kita butuhkan politikus negarawan yang bersama-sama menghasilkan produk politik dan aturan main yang baik. Kalau kacau balau, kita ribut saja satu sama lain," kata Boediono.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement