Sabtu 10 May 2014 18:03 WIB

Pengangguran Terbuka Sulawesi Utara Capai 24.170 Orang

Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pengangguran terbuka Sulawesi Utara pada bulan Februari 2014 mencapai 24.170 orang dan mengalami penurunan sekitar 12.924 orang dibanding keadaan Februari 2013 sebesar 37.094 orang.

Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Adi Nugroho di Kendari, Sabtu mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPK) menunjukkan penurunan yakni dari 3,40 persen pada Februari 2013 menjadi 2,13 persen pada Februari 2014.

Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2014 justru mengalami kenaikan jika dibanding dengan Februari 2013 dari 69,72 persen menjadi 71,05 persen.

"Secara keseluruhan, struktur ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2014 memperlihatkan perubahan yang berarti dari Februari 2013," ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah angkatan kerja di Sultra pada Februari 2014 mencapai 1.136.185 orang, bertambah sekitar 44.804 orang atau 4,11 persen dibanding Februari 2013 sebesar 1.091.381 orang.

Pada bulan Februari 2014, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 1.112.015 orang dan bertambah sekitar 57.728 orang atau 5,48 persen dibanding keadaan di bulan Februari 2013 yaitu sebesar 1.054.287 orang.

Adi Nugroho menambahkan, bila dilihat struktur penduduk Sultra yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama pada

periode yang sama (Februari 2013 hingga Februari 2014) mengalami peningkatan.

Ia mencontohkan di sektor pertanian sebesar 20.331 orang (4,56 persen), industri 2.282 orang (3,04 persen), perdagangan 17.320 orang (8,99 persen), transportasi 9.773 orang (26,89 persen), lembaga keuangan 9.300 orang (64,11 persen) dan sektor jasa 10.743 orang (5,25 persen).

Sedangkan pada periode yang sama, sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertambangan sebesar 9.994 orang (33,11 persen), sektor listrik sebesar 318 orang (28,34 persen) dan sektor konstruksi sebesar 1.709 orang atau 3,16 persen.

"Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 465.940 orang atau 41,90 persen dan jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement