Jumat 09 May 2014 22:47 WIB

Sopir Odong-Odong: Beri Kami Kejelasan Aturan

Rep: c84/ Red: Fernan Rahadi
Odong odong, mainan anak (ilustrasi).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Odong odong, mainan anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MARGONDA -- Sopir odong-odong di Depok berharap ada kejelasan aturan atas operasi mereka. Tujuannya, agar ada rambu-rambu dan pedoman yang bisa dipakai demi menjamin keamanan penumpang.

Muhammad Furqon, 19 tahun, sopir odong-odong di Depok, mengaku sangat setuju jika odong-odong ditertibkan dan diberi rute yang jelas. Dengan begitu, sambung Furqon, pihaknya tidak khawatir jika berada di jalan raya jika rutenya sudah jelas.

"Yang penting jangan kami dilarang, karena ini gantungan hidup kami," kata pria yang pernah mengenyam pendidikan STM itu saat ditemui di Depok, Jumat (9/5).

Menjamurnya odong-odong di Depok, kata dia, karena kesulitan orang-orang sepertinya mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, banyak pihak yang menggantungkan hidupnya pada kendaraan ini.

"Saya menjadi sopir odong-odong sebagai tulang punggung keluarga," kata Furqon. Jika nantinya kepolisian memberi larangan beroperasi, Furqon mengaku akan tetap terus beroperasi namun hanya memilih rute-rute yang dekat dan aman.

Furqon menjadi supir odong-odong sejak satu tahun ini, tepatnya saat ia masih duduk dibangku STM. Ketika masih sekolah, Furqon sudah menjadi sopir dan harus pintar membagi waktu antara pendidikan dan pekerjaan.

Menanggapi kecelakaan odong-odong vs molen di Bekasi, Furqon menyatakan memang harus lebih berhati-hati dan semakin memperhatikan keselamatan dirinya dan penumpang. Kecelakaan di Bekasi, menurut dia, karena tidak adanya aturan yang jelas mengenai odong-odong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement