Kamis 08 May 2014 17:23 WIB

Warga Terduga Virus MERS di Pontianak Membaik

The Middle East respiratory syndrome (MERS) coronavirus is seen in an undated transmission electron micrograph from the National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Foto: Reuters/NIAID
The Middle East respiratory syndrome (MERS) coronavirus is seen in an undated transmission electron micrograph from the National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID).

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Andy Jap mengungkapkan seorang warga yang jadi terduga virus MERS-CoV kondisinya terus membaik.

"Kalau melihat dari perkembangan klinis, secara medis, yang bersangkutan sudah dapat diperbolehkan untuk pulang," kata Andy Jap di Pontianak, Kamis.

Ia melanjutkan, hasil konfirmasi ke kementerian juga menunjukkan sejauh ini belum ada contoh darah terduga yang positif mengandung virus tersebut.

Namun ia sepakat kalau semua pihak untuk mewaspadai potensi tertular bagi warga yang baru pulang dari Arab Saudi atau negara tertular.

Ia menambahkan, setidaknya apabila selama dua minggu setelah pulang ada gejala seperti tertular virus MERS-CoV, harus diperlakukan sebagai suspect."Tapi jangan panik, karena ada prosedur yang dapat diterapkan dalam kondisi tersebut," ujar dia.

Ia meminta warga yang hendak berangkat ke kawasan Timur Tengah untuk menjaga kesehatan, selalu mencuci tangan, serta tidak dekat-dekat dengan mereka yang diduga mengidap," kata dia.

Sebelumnya, seorang wanita asal Desa Ampera, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diprediksi terjangkit virus MERS-CoV. Dia jatuh sakit sepulangnya dari menjalankan ibadah Umroh di Arab Saudi.

Saat berangkat pada 22 April, wanita berusia 64 tahun itu dalam keadaan sehat.?Namun saat di Madinah, ia jatuh sakit.

Sepulangnya dari umroh pada pada Jumat (2/5), wanita tersebut sudah dalam keadaan sakit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement