Rabu 07 May 2014 22:19 WIB

Anak Widji Thukul Tantang Pelaku Penculikan Jujur

Mural Wiji Thukul
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mural Wiji Thukul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri korban penculikan Widji Thukul, Fitri Nganthi Wani, menantang para pihak yang bertanggung jawab untuk jujur soal penculikan para aktivis di kurun waktu 1997-1998.

"Mungkin ada pihak yang membela mantan Danjen Kopassus (Prabowo), bahwa dia tak melakukannya. Tapi ayo berani dong bicara. Katakan bahwa dia siap diadili dan siap bertanggung jawab di depan umum," kata Fitri Nganthi Wani di Jakarta, Rabu (7/5).

Hal itu disampaikan Fitri karena hingga saat ini dia dan keluarganya masih belum percaya bahwa ayahnya, Widji Thukul, sudah tiada. Harapan bahwa ayahnya masih hidup itu yang membuat dia dan ibundanya, Sipon, masih bergerak mencari keadilan demi mengetahui kondisi ayahnya yang hilang menjelang jatuhnya rezim Orde Baru.

"Bapak saya itu cuma menulis buku harian, berupa puisi, atas apa yang terjadi di sekitarnya. Betapa konyolnya bahwa cuma seperti itu, bapak saya dihilangkan," kata Fitri.

 

Fitri tak menyangkal bahwa ada anggapan ibundanya mengalami tekanan psikologis yang tak stabil hingga sekarang akibat hilangnya sang ayah. "Bagi kami penting untuk tahu dimana keberadaan bapak. Tak ada yang digantung nasibnya dan disepelekan," katanya.

Menurut Fitri, selama mayat ayahnya tak ada, dan selama belum ada pernyataan siapa pembunuh Wiji Thukul, maka dirinya meyakini ayahnya masih hidup.

Fitri menilai para tokoh yang diduga terkait peristiwa hilangnya aktivis pada 1997-1998, tak pernah berpikir dewasa. Bahkan, selalu arogan, sekaligus pengecut. "Jangan arogan terus. Mereka harus tegas. Jangan permainkan banyak pihak. Baik keluarga, atau Komnas HAM," jelas Fitri.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement