REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Kristiawanto menilai perolehan suara partainya di Pemilu 2014 merupakan efek dari ketokohan Wiranto sebagai Ketua Umum Hanura bukan peran Badan Pemenangan Pemilu.
"Sekali lagi saya tegaskan perolehan (suara) Hanura di Pemilu 2014 karena 'Wiranto effect' bukan karena faktor HT (Hary Tanoesoedibjo) yang gagal dalam tugasnya sebagai Ketua Bapilu Hanura. Saya sudah mendengar keluhan masif dari DPC maupun DPD Hanura se-Indonesia," kata Kristiawanto dalam pesan Blackberry di Jakarta, Senin (5/5).
Kristiawanto menilai perolehan suara Partai Hanura 2014 karena ketokohan Pak Wiranto sebagai tokoh bangsa dan pengawal reformasi yang namanya melekat di hati rakyat. Menurut Kristiawanto, rakyat tahu integritas dan kemampuan Wiranto yang layak jadi pemimpin bangsa. "Perlu diketahui di Pemilu 2009, Hanura sebagai partai organik (semua elemen ikut bergotong royong ikut membiayai partai), itu sudah mampu mencapai 3,77 persen," ujarnya.
Kristiawanto mengatakan selama lima tahun sejak 2009, sangat wajar sekali konsolidasi partai yang dilakukan menghasilkan suara lima persen meskipun seharusnya bisa lebih.
Kristiawanto menegaskan capaian itu bukan karena HT namun karena kerja keras calon legislatif (caleg) Hanura seluruh Indonesia dengan biaya mandiri. "Dan kami berterima kasih pada 10 partai yang sudah bergabung dengan Hanura," katanya.