REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP DKI Jakarta Denny Iskandar menilai, pihaknya tidak perlu menanggapi berbagai serangan politik yang ditujukan kepada figur calon presiden Joko Widodo karena masyarakat sudah cerdas dalam memberikan penilaian.
"Saya kira PDIP tidak perlu melayani serangan-serangan (politik) kepada Jokowi. Hak semua orang untuk berbicara, lagi pula masyarakat sudah cerdas semua," kata dia di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan selama ini lawan politik hanya memberikan pernyataan negatif terhadap seorang figur. "Orang-orang menyerang di sekitar itu saja, belum maju satu langkah," jelasnya.
Denny kemudian mengatakan seharusnya serangan politik ditujukan kepada partai, bukan figur seorang Jokowi, sebab figur seperti Jokowi hanya menjalankan tugas sebagai kader sekaligus capres yang diusung oleh PDIP.
Terkait serangan politik terhadap Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, sebelumnya politisi Aria Bima menuding adanya pernyataan yang merugikan Jokowi sebagai capres. Salah satunya, kata dia, dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dengan menyudutkan Jokowi dengan cara membesar-besarkan masalah soal ujian nasional (UN) yang didalamnya tercantum nama Jokowi, serta ihwal mobil murah Esemka.
Serangan terhadap Jokowi juga kerap diindikasikan datang dari lawan politiknya yakni Partai Gerindra. Politisi Partai Gerindra Fadli Zon sudah acap kali menciptakan puisi yang seolah ditujukan kepada Jokowi.