REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para buruh saat peringatan Hari Buruh Sedunia atau "May Day" pada Kamis (1/5) menyisakan sampah hingga mencapai delapan ton.
"Setelah massa bubar, para petugas kebersihan langsung membersihkan seluruh sampah yang berserakan. Hasilnya, terkumpul sampah sampai delapan ton," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas di Jakarta, Jumat.
Menurut perempuan yang akrab disapa Tyas itu, sampah paling banyak dikumpulkan di kawasan jalan protokol, yaitu Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Medan Merdeka Barat. "Sampah yang kita kumpulkan di kawasan jalan-jalan protokol tersebut mencapai enam ton. Di jalan protokol paling banyak sampahnya karena massa memang terkonsentrasi di sana," ujar Tyas.
Sedangkan, dia menuturkan dua ton sisanya berasal dari wilayah lain yang juga menjadi titik kumpul massa buruh, di antaranya Pulogadung, Gelora Bung Karno dan beberapa wilayah lain. "Untuk membersihkan sampah di kawasan jalan protokol itu, kemarin kita kerahkan sebanyak 100 petugas kebersihan. Alhamdulilah, proses pembersihan pun berlangsung lancar," tutur Tyas.
Setelah dikumpulkan, dia mengungkapkan sampah-sampah tersebut langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi dengan menggunakan truk sampah.
Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI pada Kamis kemarin, total keseluruhan sampah di Jakarta yang dikumpulkan hanya sebanyak 5.000 ton. Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya yang mencapai sekitar 6.000 hingga 6.500 ton.