REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai apabila koalisi Gerindra dan Hanura terjadi maka dapat menguntungkan Prabowo Subianto serta Wiranto karena akan menepis hubungan kedua jenderal itu yang sempat berselisih pasca Orde Baru.
"Pertemuan Prabowo Subianto dengan Wiranto harapannya bisa koalisi namun kami menunggu tahapan internal partai yang dilakukan Hanura," ujar Ahmad Muzani usai menghadiri diskusi "Membaca Arah Koalisi Pasca-Pileg" di Jakarta, Rabu.
Menurut dia kalau koalisi antara Gerindra dengan Hanura dapat terjadi itu akan menepis pandangan bahwa tidak ada konflik antara Prabowo Subianto dengan Wiranto. "Menjadi sangat bagus jika itu terjadi untuk menepis stereotip antara Prabowo dengan Wiranto," kata dia.
Ia mengungkapkan antara Prabowo dan Wiranto saling mendukung satu sama lain. Namun koalisi dengan Hanura tidak dapat langsung terwujud karena ada beberapa tahapan komunikasi politik yang harus dilakukan. "Koalisi Gerindra dengan Hanura sabar, kami akan menunggu proses. itu memberikan dukungan kepada pencalonan Prabowo Subianto menjadi presiden," ujar dia.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan pihaknya belum ada kesepakatan koalisi dengan Golkar meskipun Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto telah bertemu dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie.
"Belum ada koalisi dengan Golkar, karena butuh pertemuan kedua, ketiga dan itu sedang kami rancang," ujar Ahmad Muzani di Jakarta, Rabu.
Menurut dia pertemuan Prabowo Subianto dengan Aburizal Bakrie beberapa waktu lalu, sepakat bekerja sama membentuk pemerintahan efektif dan kuat.