REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar nonton bareng film "Jalanan" di gedung KPK.
"Sebenarnya ada acara rutin pertemuan pegawai dan pimpinan KPK. Kadang mengundang sumber untuk dengerin ceramah, nah yang sekarang nonton bareng sekaligus mengundang sutradaranya," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (30/4).
Jalanan adalah film dokumenter dari sutradara Daniel Ziv mengenai tanah Jakarta tentang trio pengamen "Boni, Ho dan Titi". "Awak film Jalanan merasa sangat tersanjung dan penuh terima kasih telah dilibatkan oleh institusi yang sangat kami hormati dan muliakan, terutama atas gebrakannya melapangkan jalan menuju Indonesia yang lebih baik dan memilih Jalanan sebagai sarana penyadaran dalam gerakan pemberantasan korupsi di Nusantara," kata Daniel.
Menurut Daniel, Jalanan sudah menembus hari ke-21 di bioskop dan secara khusus membingkai kehidupan Boni, Ho dan Titi tanpa jarak selama 5 tahun di tengah pergolakan sosial dan politik Indonesia. "Di dalam filmnya sendiri rupa-rupa tindak korupsi pekat terasa di tiap jenjang kehidupan, dan di saat yang sama semangat anti-rasuah pun terekam jelas di beberapa adegan film," tambah Daniel.
Misalnya adalah saat adegan demo antikorupsi dari Franky Sahilatua yang menyanyikan "Miskin Tambah Miskin" dan bagaimana salah satu tokoh, Ho, mengarahkan jarinya ke sebagian anggota organisasi masyarakat yang berunjuk rasa dan menunjukkan rasa marah dan frustasinya terhadap korupsi di Indonesia.
Keterkaitan lain film Jalanan dan KPK menurut David adalah lagu andalan di film tersebut berjudul "Metropolitan" dinyanyikan musisi Navicula yang pernah keliling Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Corruption Watch demi mendukung KPK untuk edukasi dan perubahan.