REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menilai pertemuan Hamzah Haz dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hanya nostalgia sebagai mantan pemimpin negara.
"Saya berprasangka baik, kedatangan beliau (Hamzah Haz) hanya nostalgia sebagai mantan Wakil Presiden Megawati," kata Suryadharma usai pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu.
SDA mengaku tidak tahu isi pembicaraan di antara kedua tokoh tersebut, namun dirinya menekankan bahwa terkait pencapresan ada mekanisme organisasi yang harus diikuti seluruh kader. Selain itu menurut dia, saat ini seluruh pembicaraan politik antara partainya dengan parpol lain belum final, namun baru tahap pendekatan.
"Komunikasi politik dengan siapapun besar namun pilihan-pilihan sudah bisa diterka. Lalu untuk apalagi komunikasi politik untuk Pemilu Presiden apabila akhirnya tidak ke arah sana sehingga dari etika politik kurang pas," ujarnya.
Dia menilai perbedaan pendapat dan tindakan antar kader merupakan hal yang biasa, namun pada akhirnya akan diselesaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional PPP pada pekan kedua bulan Mei 2014. Menurut dia, dirinya tidak bisa membatasi pemikiran dan pembicaraan orang serta pertemuan antara kader dengan kader partai lain.
"Jadi biar saja karena kami tidak bisa membatasi pikiran dan pembicaraan orang," ucapnya.
Sebelumnya mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz bertemu Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri yang dilakukan di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/4). Hamzah Haz didampingi Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dalam pertemuan tersebut.
Megawati Soekarnoputri sempat menanyakan soal konflik internal PPP kepada Hamzah Haz. Pertemuan antara Megawati dan Hamzah Haz semula dijadwalkan pada Jumat (24/4), namun karena Hamzah masih melakukan kunjungan di Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya pertemuan baru terwujud Senin (27/4) siang.