REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menyiagakan sejumlah tenaga pengawas tambahan selama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP, bagi siswa yang sakit atau berhalangan khusus sehingga tidak bisa mengerjakan soal secara normal di dalam kelas.
"Ada beberapa pengawas tambahan kami persiapkan untuk itu, di luar pengawas reguler yang ditugaskan berjaga di dalam kelas," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, Selasa.
Ia tidak menjelaskan jumlah pengawas tambahan dimaksud. Kepada wartawan yang menemuinya saat penerimaan logistik naskah UN SMP di Mapolres Trenggalek, Kusprigianto menyampaikan setiap subrayon sekolah telah diinstruksikan menyiapkan tenaga pengawas tambahan dimaksud.
"Biasanya, layanan ini diberikan kepada peserta UN yang menderita sakit dan tidak bisa masuk sekolah tapi masih ingin mengikuti ujian nasional," jelasnya.
Selain menyiagakan pengawas khusus bagi siswa sakit, Dindik Trenggalek juga menyiapkan pelaksanaan UN bagi siswa yang saat ini mendekam di penjara karena terlibat kasus pidana.
Teknis ujian bagi siswa narapidana akan dilakukan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2B Trenggalek, jika peserta lebih dari dua orang, atau di sekolah penyelenggara UN jika peserta hanya seorang seperti saat digelarnya UN SMA, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana ujian nasional tingkat SMP di daerah-daerah lain se-Indonesia, UN SMP di Trenggalek dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 5-9 Mei mendatang.
Ada empat mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMP tersebut, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, serta IPA.
Seluruh logistik naskah UN, baik untuk pelaksanaan ujian reguler maupun susulan, seluruhnya telah diterima Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek dan kini disimpan di gudang penyimpanan Mapolres Trenggalek, dalam posisi tersegel.
Soal-soal untuk sekolah umum maupun Kejar Paket B tersebut seluruhnya berjumlah 155 boks, terdiri dari 153 boks untuk UN reguler kelompok SMP/MTs, dan dua (2) boks naskah UN susulan kelompok SMP/MTs.
Sementara untuk kelompok kejar paket B dipersiapkan sedikitnya delapan boks untuk pelaksanaan ujian reguler dan satu boks naskah untuk ujian susulan.
"Untuk kelompok SMPLB dipersiapkan satu boks untuk UN reguler dan satu boks untuk susulan," terangnya.
Peserta UN SMP/MTS se-Kabupaten Trenggalek sesuai data dinas pendidikan tercatat sebanyak 9.556 siswa, dengan perincian kelompok SMP sebanyak 7.594 siswa, MTS sebanyak 1.948 siswa, dan SMPLB sebanyak 14 siswa.
Ujian nasional tingkat SMP di Trenggalek sedianya digelar di 53 SMP, 17 MTS, dan dua (2) SMPLB dengan dijaga oleh sedikitnya 950-an tenaga pengawas.