Selasa 29 Apr 2014 00:12 WIB

Petani Keluhkan Maraknya Pencurian Buah Kopi

kopi
Foto: corbis
kopi

REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Kalangan petani di wilayah Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengeluhkan maraknya aksi pencurian buah kopi di kebun mereka sejak beberapa waktu belakangan.

"Sekarang banyak petani yang sengaja menginap di kebun mereka guna menjaga buah kopi masing-masing agar tidak dicuri orang. Belakangan ini banyak pencuri kopi yang beroperasi pada malam hari, dan sudah banyak petani yang mengalami kerugian karena buah kopi di kebun mereka habis diambil pencuri," kata Sapar (47), petani kopi asal Desa Tanjung Aur, Kecamatan Sindang Dataran, Rejanglebong, Senin.

Maraknya aksi pencurian buah kopi mentah yang belum dipanen petani di daerah tersebut kata dia, terjadi hampir setiap tahun, terutama menjelang musim pane.

Para pencuri buah itu umumnya melakukan aksinya pada malam hari, ketika petani pulang ke rumah. Akibat aksi ini petani mengalami kerugian yang cukup besar, karena pencuri mengambil semua jenis buah baik yang masak maupun yang masih muda.

"Saat ini harga kopi bijian kering berkisar Rp18.000 per kg, sedangkan kopi bijian basah dibeli pedagang pengumpul antara Rp8.000 sampai Rp10.000 per kg," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement