Senin 28 Apr 2014 18:55 WIB

Jokowi Dikritik Soal Kebakaran Pasar Tradisional

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jokowi dan Puan Maharani
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Jokowi dan Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang pasar tradisional mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Jokowi dalam mengantisipasi potensi kebakaran di pasar-pasar tradisional. Hal itu merujuk terbakarnya Pasar Senen pada pekan lalu, yang diikuti Pasar Rumput pada Senin (28/4)

Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai, Jokowi seharusnya dapat melakukan inspeksi kepada pasar-pasar tua yang berpotensi kebakaran.

"Belajar dari kasus Pasar Senen, Jokowi segera melakukan pemeriksaan pasar yang lainnya. Ini Pasar Rumput sudah keburu terbakar. Besok pasar apa lagi, ini yang harus diantisipasi oleh Jokowi," kata Ngadiran.

Dia sangat prihatin dengan berbagai kasus kebakaran pasar tradisional. Pasalnya, yang paling menderita kerugian adalah pedagang pasar Selain barang dagangannya ludes, tempat usahanya juga sudah tidak ada lagi. Pelanggan pun, sambung dia, hampir pasti akan hilang karena mereka berbelanja ke tempat lain.

Yang membuat Ngadiran prihatin, Jokowi terlalu terburu-buru menyatakan bahwa kebakaran pasar bukan disebabkan sabotase. Lebih baik, saran dia, dilakukan penyelidikan lebih dulu, baru kemudian bikin pernyataan.

"Kami sepakat bahwa ini adalah musibah buat para pedagang pasar. Tetapi jangan buru-buru mengambil kesimpulan, tolong diteliti dulu," ujar Ngadiran.

Dia melanjutkan, Jokowi sebaiknya menunjukkan komitmen yang sungguh-sungguh untuk memberdayakan pasar tradisional agar bisa menggerakkan roda perekonomian rakyat. "Kalau terbakar terus seperti ini berbahaya. Bisa-bisa sebentar lagi menjadi mall dan pasar modern," kata Ngadiran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement