REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa siswa taman kanak-kanak (TK) di Jakarta International School (JIS) diminta harus segera diselesaikan dengan cepat dan tegas.
Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda menilai, kasus tersebut berhubungan dengan warga asing dan kerja sama internasional. Oleh karena itu, ICMI Muda meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan secara cepat, tegas, bahkan tanpa negosiasi.
“Intinya cuma satu, kasus ini diusut secara tuntas kriminalnya, tanpa negosiasi dengan pihak mana pun, dan kurikulumnya juga dievaluasi,” ujar Ketua Umum ICMI Muda Harvick Hasnul Kholdi pada Senin (28/4). Menurut Harvick, kalau pemerintah mau bernegosiasi dengan hal-hal tersebut, maka kehancuran bangsa ini tinggal menunggu waktu saja.
Seiring penyelesaian kasus tersebut, pihaknya pun meminta media massa untuk membuat rangkaian pemberitaan yang sejuk.
“Jangan terlalu mem-blow up kasus ini secara vulgar. Sejuk-sejuk saja, karena kasus seksual itu sensitif, yang membaca dan menonton itu masyarakat dari semua kalangan, anak-anak sampai dewasa, orang kota hingga pedesaan,” tambahnya.
Publik, lanjut dia, harus menyikapi kasus ini dengan kepala dingin sehingga tidak menjadi isu internasional. Meski begitu, ia turut mengungkapkan keprihatinannya terhadap korban beserta keluarga. Namun ia meyakini, semua yang terjad mengandung hikmah dan pelajaran terbaik untuk bangsa ini.
“Minimal ini jadi pembelajaran. Saya berharap kita tidak lagi terlalu mengagung-agungkan barat, dari segi tenaga pendidikannya, maupun aspek lainnya,” tambahnya.