REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menegaskan pihaknya belum memutuskan siapa pendamping calon presiden Joko Widodo karena sedang membahas dua calon wakil presiden secara intensif.
"Iya memang sedang membahas dua nama cawapres Jokowi dan bakal mengerucut satu nama siapa yang memang tepat mendampingi mantan Wali kota Solo tersebut," kata Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Kamis.
Ketika ditegaskan kembali apakah benar sudah mengerucut ke satu calon, ia enggan berkomentar mengenai hal tersebut karena menjadi urusan Dewan Pengurus Pusat (DPP). "Mohon maaf yah saya tidak mau komentar terkait sudah mengerucut ke satu calon (JK) karena itu menjadi urusan DPP yang merupakan wewenang Jokowi dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," kata dia.
Ia mengutarakan hingga saat ini belum ada keputusan siapa yang pantas mendampingi Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ketika disinggung terkait pertemuan antara Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri pada Rabu (23/4), ia mengatakan tidak mengetahui pertemuan tersebut karena itu menjadi urusan Ketua Umum.
"Benar atau tidaknya ada pertemuan kemarin malam antara JK dan Megawati di Teuku Umar yah saya tidak tahu, No Comment lah, saya hanya mau bicara visi- misi," kata dia.
Sebelumnya Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka mengatakan pihaknya akan memberikan sebuah gebrakan untuk rakyat terkait siapa yang pantas mendampingi Joko Widodo dalam pertarungan Pilpres mendatang.
"Sebentar lagi ada gebrakan, bakal ada gerakan untuk rakyat," ujar Rieke Diah Pitaloka di Balai Kota, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pihaknya sudah mengerucutkan lima nama kandidat cawapres menjadi tiga. Terkait tiga nama tersebut, pihaknya sudah satu suara. "Saya tidak ngerti apakah gebrakan tersebut pengumuman cawapres, pokoknya ada gerakan lebih penting untuk rakyat," kata dia.
Terkait pertemuannya dengan Gubernur DKI Jakarta, ia mengutarakan dirinya bertemu dengan Jokowi berbicara substansi yang lebih penting untuk rakyat. "Untuk Indonesia baru, semoga bisa dimulai sekarang," ujar dia.
Ketika disinggung kabar yang mengatakan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memutuskan Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi, ia enggan berkomentar mengenai hal tersebut dan menganjurkan kepada media untuk menanyakannya kepada Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. "Siapa nama cawapres?, tanya mas Tjahjo Kumolo Sekjen PDI Perjuangan," ujar dia.