REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir yang merendam puluhan ribu areal tanaman padi di Kabupaten Indramayu sudah berlalu tiga bulan silam. Namun, bantuan yang dijanjikan pemerintah bagi petani yang tanaman padinya puso, tak kunjung cair.
"Bantuan puso itu sampai sekarang belum ada,’’ ujar Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, Kamis (24/4).
Sutatang mengaku, mendapat informasi bahwa bantuan puso akan dicairkan pada musim tanam gadu (kemarau). Pasalnya, musim tanam rendeng (penghujan) sudah berlalu. Namun sampai saat ini, bantuan itu tak kunjung cair.
Sutatang menjelaskan, para petani yang tanaman padinya mengalami puso sangat membutuhkan bantuan tersebut. Hal itu dikarenakan mereka harus melakukan tanam ulang sehingga terpaksa mengeluarkan modal dua kali untuk satu kali musim tanam rendeng.
Namun, lanjut Sutatang, sebagian besar para petani tidak memiliki modal untuk tanam ulang. Akibatnya, mereka terpaksa terjerat pinjaman uang pada rentenir. "Modal mereka sudah habis untuk tanam yang pertama,’’ kata Sutatang.
Selain kesulitan uang, tambah Sutatang, para petani juga kesulitan mendapatkan benih hingga harus mencari ke luar daerah. Tak hanya itu, di sejumlah kecamatan, para petani juga kesulitan mendapatkan pupuk urea.