REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Training, Quality & Development Department High Scope Indonesia Ratna Lingga yang akrab disapa Nana mengatakan, untuk melindungi dan menjaga anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan di Sekolah Internasional High Scope, toilet untuk anak-anak usia dini hingga lima tahun terletak di dalam kelas.
"Toilet ini ditaruh di dalam kelas untuk menjaga keamanan anak. Selain itu guru juga bisa mengawasi langsung untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,"kata Nana, Rabu, (23/4).
Sementara, terang Nana, anak SD sampai kelas tiga masih didampingi oleh guru untuk pergi ke kamar kecil. "Kamar kecilnya sendiri juga letaknya tidak jauh dari kelas." terangnya.
Semua anak yang pergi ke toilet, ujar Nana, harus menggunakan tanda jika mereka mau pergi ke kamar kecil. Sehingga guru tahu mereka sedang pergi ke kamar kecil dan bisa memantau keadaan mereka.
Terkait dengan kasus pelecehan seksual di JIS, Nana enggan berkomentar. "Kami tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,"ujarnya.
Kasus pelecehan seksual, kata Nana, memang sangat disayangkan jika terjadi di sekolah. Hal itu bisa terjadi karena kurangnya supervisi sekolah.
Selain itu, terang Nana, hal itu juga bisa terjadi karena infrastruktur sekolah yang kurang menunjang. Proses pendidikan di sekolah harus dilihat dari seluruh aspek, bukan hanya kurikulum saja, tetapi aspek lainnya, seperti lingkungan belajar, infrastruktur sekolah.
Selanjutnya, kata Nana, sekolah juga harus dilihat hubungan antara guru dan murid yang saling menunjang, sistem penilaian yang objektif, rutinitas harian sekolah yang seimbang. "Sampai hubungan rumah dan sekolah yang kolaboratif,"katanya.