REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) sudah mengerucutkan jumlah pembahasan cawapres yang akan mereka usung menjadi dua nama. Hal ini disampaikan Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo.
"Nama calon Wapres Pak Jokowi sudah mengerucutkan dua nama," kata Tjahjo saat dihubungi Republika, Rabu (23/4).
Tjahjo tidak menjawab saat ditanya siapa nama dua cawapres bakal pendamping Jokowi. Dia beralasan kewenangan itu ada di tangan Megawati dan Jokowi. Bakal cawapres Jokowi akan diumumkan begitu hasil rekapitulasi hitung manual KPU selesai dilakukan.
Tjahjo mengatakan Megawati dan Jokowi adalah pihak yang paling mengerti dasar pertimbangan pemilihan dua kandidat cawapres dimaksud. Yang jelas keduanya bisa diajak bekerjasama dengan Jokowi. "Ibu Mega dan Pak Jokowi yang paham (pertimbangannya) yang jelas harus bisa kerjasama selama lima tahun dengan Pak Jokowi selama lima tahun," katanya.
Ketua DPP PDIP, Rokhmin Dahuri mengatakan ada dua hal pokok yang menjadi pertimbangan PDIP dalam menentukan cawapres. Pertama, cawapres yang dipilih PDIP mesti memberi nilai tambah elektoral di pemilu presiden (pilpres) 2014. Kedua, cawapres PDIP memiliki kemampuan bekerjasama dengan Jokowi dalam menjalankan program-program pemerintahan yang disiapkan PDIP.
Rokhmin mengakui sebelumnya ada tiga nama kandidat cawapres yang dibahas intensif di internal PDIP. Mereka ialah Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Ryamizard Ryacudu. Dia tidak menjawab saat ditanya siapa dari tiga tokoh itu yang paling berpotensi menjadi cawapres Jokowi. "Itu kewenangan Bu Mega," katanya.