REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia seharusnya bangga bisa terlahir di bumi pertiwi ini. Sebagai bangsa besar, Indonesia bisa berdiri sama tinggi dan sejajar dengan bangsa lain di dunia.
Hal itu disampaikan pemilik Harian Republika Erick Thohir dalam acara penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2012 di Djakarta Theatre, Senin (21/4) malam.
Pesan yang disampaikan Erick itu merupakan sebuah insipirasi dari lima tokoh perubahan yang terpilih. Kelima tokoh itu adalah Indra Sjafri (Pelatih Timnas U-19), dokter muda Gamal Albinsaid (pencetus Klinik Asuransi Sampah), Iko Uwais (atlet pencak silat dan aktor), Ridwan Hasan Sirait (pendiri Klinik Pendidikan MIPA) dan Abraham Samad (Ketua KPK).
Erick mengatakan kelima sosok itu pantas mendapatkan penghargaan Tokoh Perubahan. Karena mereka merupakan orang-orang yang penuh semangat dan tulus mengabdi demi kemajuan bangsa.
"Sederet tokoh ini adalah contoh bagaimana Indonesia bergejolak melewati simpangan kebimbangan dan keputusasaan. Melalui mereka goresan emas tinta bangsa ini kembali berlanjut menuju halaman demi halaman sejarah yang akan datang," kata Erick Thohir.
Pria yang juga Presiden Inter Milan tersebut menambahkan, kelima tokoh itu telah menghadirkan perubahan di bidang masing-masing. Mereka membuat masyarakat sadar bahwa dengan semangat yang menyala, Indonesia bisa menggapai segala prestasi serta perubahan ke arah positif.
"Melalui mereka, kita telah membuktikan bahwa bangsa kita bukan bangsa pengecut yang dengan sangat gampang dipecut. Bermimpilah Indonesia, karena mimpi itu selalu indah dan tak kenal pamrih," Erick menambahkan.
Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2013 dihelat di Djakarta Theater, Senin (21/4). Acara ini dihadiri Komandan Paspampres Mayjen Doni Monardo, Kadiv Humas Polri Irjen Suhardi Alius, mantan menteri agama Maftuh Basyuni, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Ketua DPD Irman Gusman, Menkokesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dan Menkopolhukam Djoko Suyanto.