Kamis 17 Apr 2014 20:00 WIB

Pengamat: Jika Ingin Menang, Prabowo Harus Merapat Ke Demokrat

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Prabowo mencoblos di TPS 2, Desa Bojong Koneng, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Prabowo mencoblos di TPS 2, Desa Bojong Koneng, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Calon Presiden (cawapres) Gerindra Prabowo Subianto mulai mencari-cari pasangan koalisi agar bisa memilih calon wakil presiden (cawapres) pada pilpres yang akan digelar Juni mendatang. Gerindra kemungkinan akan berkoalisi dengan Demokrat, PAN.

''Prediksi saya Gerindra akan berkoaliasi dengan Partai Demokrat dan PAN,'' ujar Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (17/4).

Pengamat yang ahli dalam pemetaan parpol ini menambahkan Gerindra memiliki peluang yang besar untuk memenangkan Pilpres. ''Kemungkinan Gerindra memenangkan pilpres besar, karena jika dilihat dari perolehan suara pada Pileg, peringkatnya naik cukup signifikan. Kenaikan suara Gerindra ini diperoleh dari ketokohan Prabowo,'' papar Siti.

Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio menilai jika Gerindra ingin menang pilpres harus merapat ke Partai Demokrat. ''Kenapa Demokrat? Karena jika Gerindra berkoalisi dengan partai yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, besar kemungkinan PKS, PPP, PAN dan PKB juga akan bergabung ke Gerindra,'' jelasnya.

Hendri menambahkan, untuk memuluskan jalan Prabowo menuju RI-1, Gerindra bisa memanfaatkan konvensi Partai Demokrat. ''Konvensi Demokrat bisa dijadikan Prabowo sebagai medium untuk memilih pasangannya sebagai cawapres. Prabowo bisa memilih salah satu dari peserta konvensi untuk mendampinginya, misalnya Dahlan Iskan atau Anies Baswedan, maka pertarungan pilpres akan sulit diprediksi pemenangnya,'' tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement