Rabu 16 Apr 2014 10:34 WIB

Apakah Mungkin Partai Islam Mau Bersatu Dalam Pilpres?

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, Partai berbasis massa Islam sudah saatnya untuk menyatukan sikap dan kepentingan. Melihat hasil hitung cepat (quick count) pemilu legislatif 2014, partai-partai Islam sesungguhnya memiliki kekuatan untuk bersatu untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang.

''Inilah saat terbaik bagi umat Islam Indonesia mengokohkan jati diri dan kontribusi kebangsaanya dengan memenangkan pemilu presiden 2014,'' kata Andriyana, ketua umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Andriyana menilai perolehan suara akumulatif partai Islam pada pemilu legislatif ini sesungguhnya dapat dipandang sebagai sebuah keberhasilan. Raihan suara lebih dari 30 persen, menurut dia, menjadi kekuatan dan modal dasar untuk menyatukan agenda dalam mengusung kepemimpinan Indonesia lima tahun ke depan.

Seperti dilansir dari hasil hitung cepat Puspol Indonesia, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih suara 9,13 persen. Disusul berikutnya oleh PKS (7,5 persen), PAN (7,49 persen) dan PPP (6,7 persen). Suara partai berbasis massa Islam itu bersaing dengan partai berideologi nasionalis. Hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraup suara hingga 19.53 persen. Di bawahnya menguntit Golkar (15.43 persen), Gerindra  (11.76 persen) dan Partai Demokrat (10.32 persen).

''Melihat konstelasi suara yang ada karenanya sudah saatnya partai-partai Islam itu harus fokus pada kepentingan bangsa dan bersatu pada dalam Pemilihan Presiden,'' saran Andriyana.

Ketua KAMMI ini menegaskan sudah tidak lagi saatnya bagi para pemimpin umat Islam untuk tidak bersatu dalam menghadapi pilpres 2014. Partai-partai Islam, menurut Andriyana, memiliki potensi membangun poros kekuatan dalam pilpres.

Bila melihat akumulasi suara partai Islam yang mencapai lebih dari 30 persen, ini adalah sinyal bahwa kekuatan umat Islam telah bangkit. ''Patut kiranya kebangkitan kekuatan Islam ini diperkuat dengan visi dan itikad para pemimpin partai Islam untuk bersatu demi kepentingan bangsa.''

Sementara itu Ketua PP KAMMI Bidang Kebijakan Publik, Arif Susanto, menambahkan dengan tantangan bangsa yang semakin besar maka dibutuhkan totalitas komitmen dan kontribusi seluruh rakyat khususnya Umat Islam. Umat Islam Indonesia memiliki integritas dan kompetensi unggul yang siap digerakkan untuk kebangkitan Indonesia.

Untuk itu, kata Arif, sudah sepatutnya para pemimpin umat dan bangsa membangkitkan semangat dan patriotisme umat Islam agar dapat bersatu padu memulai jalan kebangkitan bangsa Indonesia. ''Kita percaya kepada para pemimpin partai politik Islam bisa menunjukkan jiwa kenegarawanan dan teladan pada Umat dengan bersatu padu demi kepentingan bangsa,'' kata dia. ''Pemilu Presiden bukan segala-galanya namun kebangkitan Indonesia bisa dimulai dari kemenangan umat Islam dalam Pilpres 2014.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement