REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Bupati Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, menilai masuknya nama Joko Widodo atau Jokowi ke dalam materi soal Ujian Nasional (UN) belum tepat karena masih banyak tokoh lain yang memiliki jasa besar terhadap bangsa dan negara.
"Kenapa harus nama Jokowi, ini yang kita sayangkan karena masih banyak tokoh lain yang patut diketahui siswa dan menjadi referensi untuk memperkuat mental bela negara," ujarnya di sela peninjauan UN di SMK 2 Koba, Bangka Belitung, Selasa.
Hal itu dikemukakannya terkait nama Jokowi yang disebut-sebut masuk dalam salah satu soal UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia jurusan IPS dengan jenis pertanyaan pilihan ganda.
"Masih banyak tokoh lain yang menurut saya bisa menjadi teladan generasi muda, contohnya nama-nama pahlawan di antaranya Jenderal Sudirman dan beberapa pahlawan nasional lain yang berjasa terhadap bangsa," ujarnya.
Ia mencontohkan, Soekarno, Soeharto, Agus Salim dan beberapa pahlawan lainnya cukup layak masuk ke dalam soal UN.