REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan bertekad guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparat transportasi yang dinilai masih lemah karena masih belum memadainya pendidikan dan pelatihan sektor transportasi.
"Kami ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan diklat transportasi," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenhub Santoso Edy Wibowo dalam acara diskusi Forum Wartawan Perhubungan di Jakarta, Jumat (4/4).
Menurut dia, permasalahan SDM transportasi antara lain masih lemahnya budaya SDM aparatur perhubungan baik di pusat maupun di daerah, serta masih rendahnya SDM Kemenhub berlatar belakang transportasi.
Ia mengungkapkan, hanya sekitar 12 persen SDM Kemenhub yang berlatar belakang pendidikan di bidang transportasi dan belum semua SDM operator sarana dan prasarana transportasi bersertifikat.
Selain itu, lanjutnya, baru sekitar 55 persen SDM Dinas Perhubungan yang mempunyai kompetensi di bidang transportasi, serta masi terbatasnya SDM pengatur dan pengawas (inspektor/auditor). Ia juga mengemukakan, pengelolaan SDM Perhubungan dinilai masih belum terarah khususnya terkait kebutuhan kompetensi pegawai, pola karier, pola mutasi dan pola pelaksanaan diklat.
"Kami sedang menyusun grand design sampai 20 tahun ke depan agar semua mendapat kesempatan dan akses kepada pendidikan transportasi," katanya.