REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan optimistis pelaksanaan ujian nasional (UN) di daerah itu akan berjalan lancar hingga akhir.
"Tadi memantau pelaksanaan UN pada beberapa sekolah dan berlangsung lancar, dan saya yakin kondisi yang sama juga terjadi pada sekolah lain," katanya di Pandeglang, Banten, Senin.
Bupati Pandeglang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Dadan T Daniel memantau pelaksanaan UN di SMA Negeri 1, SMK Negeri 2 dan Madrasah Aliyah Negeri Pandeglang.
Dari laporan kepala dinas pendidikan, kata dia, tidak ada pengaduan terjadi masalah dalam UN, baik terkait pendistribusian soal maupun pelaksanaan serta teknisnya.
Bupati juga meminta para peserta UN agar mempersiapkan diri agar dapat menjawab seluruh soal yang diujikan.
Pada para pengawas, ia juga berharap agar melakukan pengawasan yang tidak membuat siswa tegang yang pada akhirnya tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal ujian.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pandeglang Nurhasan menyatakan UN di daerah itu dilaksanakan pada 698 ruang kelas yang tersebar di 35 kecamatan. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas, serta pada tiap sekolah terdapat pengawas independen.
"Untuk pengawas independen sudah ada formasinya, yakni kalau pada satu sekolah terdapat satu-empat ruangan maka hanya satu orang, empat sampai 10 ruang dua pengawas dan 10 atau lebih tiga orang pengawas," katanya.
Koordinator pengawas independen di Provinsi Banten, kata dia, telah ditunjuk dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, sedangkan untuk Pandeglang pihak Untirta menunjuk Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansyur (STAISMAN).
Mengenai peserta UN, menurut dia, sebanyak 11.768 siswa, dengan rincian murid SMA 3.616 orang, sekolah menengah kejuruan (SMK) 4.946 orang dan madrasah aliyah (MA) sebanyak 3.156 orang.
Nurhasan juga menyatakan, pada UN tahun ini ditargetkan tingkat kelulusan mencapai 100 persen, atau minimal 99 persen.