Sabtu 12 Apr 2014 15:23 WIB

Partai Nasdem dan PDIP Resmi Berkoalisi

Rep: Ira Sasmita/ Red: Bilal Ramadhan
Jokowi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem secara resmi menyatakan siap berkoalisi dan bekerja sama dengan PDI Perjuangan. Pernyataan resmi tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4) siang.

"Sambil menunggu hasil resmi KPU, kami sepakat merapatkan barisan kedua partai untuk persiapan mendukung capres PDIP yang ada di sebelah kanan saya (Joko Widodo). Saya beritahukan secara resmi Partai Nasdem memberikan dukungan secara penuh dengan perasaan gembira, besar hati, dan berharap capres PDIP adalah sama dengan capres Partai Nasdem," kata Paloh saat menggelar jumpa pers, Sabtu (12/4).

Pernyataan resmi itu disampaikan setelah sebelumnya, capres PDIP yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta Joko 'Jokowi' Widodo menyambangi kantor DPP Partai Nasdem. Jokowi didampingi Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo diterima Ketua Bappilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.

Keputusan untuk berkoalisi, lanjut Surya, tidak terlepas dari kesamaan visi dan misi Partai Nasdem dan PDIP. Untuk membuat Indonesia lebih hebat dan lebih kuat. Dengan cara memperkuat sistem presidentiil di Indonesia.

"PDIP dan Nasdem saya pikir memiliki platform dan garis perjuangan yang sama yang akan kami perjuangkan bersama-sama," ujar bos Media Group itu.

Meski resmi berkoalisi, Surya mengatakan, hingga saat ini, Partai Nasdem dan PDIP belum membahas imbalan politik atas dukungan yang diberikan Nasdem kepada Jokowi dan PDIP. Apa lagi membahas kursi menteri jika Jokowi berhasi diusung sebagai presiden.

"Dalam masalah pembicaraan kelanjutan apakah ada portfolio kabinet dalam menteri kami tidak bicarakan sama sekali. Tidak disingung sama sekali," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan, kesepakatan koalisi kedua partai didasari semangat untuk mengembalikan lagi roh presidentiil yang kuat dalam pemerintahan ke depan.

"Kami PDIP dan Nasdem mempunyai pemikiran yang sama bahwa sitstem presidensial yang kuat dan juga garis-garis perjuangan serta gerakan perubahan ke depan dengan sebuah platform yang sama," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement