Jumat 11 Apr 2014 15:59 WIB

Golkar Prioritaskan Koalisi Dengan PDIP dan Demokrat

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melambaikan tangan usai memantau penghitungan cepat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melambaikan tangan usai memantau penghitungan cepat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Golkar membuka pintu terbentuknya koalisi nasionalis. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, partai beringin sedang mendekati Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan membawa Partai Demokrat (PD) untuk bergabung.

''Secara ideologi dan kedekatan, mereka-meraka (partai-partai) ini sangat dekat dengan kami. Golkar prioritaskan berkoalisi dengan PDI P (Perjuangan) dan (partai) Demokrat ini'' ujar Fadel, ketika dihubungi Republika, Jumat (11/4).

Kata dia, komunikasi serta gagasan 'perkawinan' politik tersebut, sudah dilakukan Golkar, pascahasil hitung cepat pemilihan umum legislatif (pileg) terpublikasikan. Seperti diketahui, hasil hitung cepat pileg 2014, menempatkan Golkar ada di posisi kedua setelah PDI Perjuangan.

Partai Golkar menguasai sekira 14,40 persen suara nasional. Dengan hasil tersebut, kader beringin akan menduduki kurang lebih sebanyak 112 dari 560 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Sementara PDI Perjuangan, berada di pucuk dukungan, dengan menguasai 19,10 persen suara nasional.

Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu 2004 dan 2009, 'dipaksa' keluar dari tiga besar. Partai bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, harus puas, dengan peroleh 9,60 persen dukungan suara nasional.

Menurut Fadel, berkoalisi dengan dua partai tersebut, adalah langkah politik Golkar untuk menjamin terselenggaranya sistem presidensial yang kuat di pemerintahan. Kata dia, target koalisi Golkar untuk di parlemen harus mencapai separuh kursi di DPR RI.

Dengan adanya koalisi tiga partai besar tersebut, dikatakan dia, akan menjamin penguatan dukungan pemerintahan mendatang oleh parlemen. ''Kita (Golkar) berharap, koalisi ini bisa berjalan,'' ujar dia.

Ketika ditanya, apakah koalisi Nasionalis itu, akan memunculkan calon presiden baru? Fadel menerangkan, partai Golkar tidak mengharapkan adanya wacana capres baru. Ditegaskan mantan Menteri Perikanan dan Keluatan (2004 - 2009) itu, capres Golkar sudah final.

''Forum rapat pimpinan nasional (rapimnas) partai Golkar 2012, kan sudah diputuskan, Ketua Umum Abu Rizal Bakrie (Ical) adalah calon presiden dari Golkar,'' terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement