Kamis 10 Apr 2014 16:35 WIB

Hasil Survei Jadi Dasar SBY Prediksikan Tak Ada Pemenang Tunggal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden SBY usai berkampanye.
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Presiden SBY usai berkampanye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono pernah memprediksikan dalam pemilu legislative (pileg) 2014 tidak akan ada pemenang tunggal. Hal tersebut pun terbukti. Perolehan suara partai-partai saling berkejaran tetapi tak ada yang mencapai angka 20 persen sebagai syarat presidential threshold.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan SBY telah melihat kecenderungan partai peserta pemilu akan bersaing ketat. Apalagi survey-survey terdahulu, sebelum masa kampanye dimulai tidak selalu berujung dengan hasil gemilang dari partai tertentu.

“Pak SBY sudah melihat hasil poling beberapa waktu terakhir dan tidak ada yang bisa memperoleh hasil yang benar-benar siginifikan. Karena itu, ia memprediksikan hasil pileg tidak akan ada pemenang tunggal,” katanya saat dihubungi, Kamis (10/4).

Menurutnya, prediksi itu pun terbukti dari perolehan sementara suara versi penghitungan cepat sejumlah lembaga survey. Saat ini, tidak ada satu pun partai politik yang bisa memperoleh suara diatas 20 persen sebagai syarat mengajukan presiden.

Sebagai contoh, hasil jajak pendapat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pernah memperkirakan belum ada satu pun partai politik yang bisa mendominasi perolehan suara atau mendapatkan 25 persen suara sebagai syarat bisa mengajukan sendiri presiden dan calon wakil presiden.

Bahkan disebutkan peta persaingan partai hanya beda tipis. SMRC pun sempat membagi pertarungan politik pada tiga lapisan. Lapisan pertama pertarungan antara PDIP dan Partai Golkar. Lapisan kedua pertarungan antara Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKB.

Sedangkan lapisan ketiga pertarungan antara PPP, PAN, Hanura, PKS, Nasdem, PBBm dan PKPI. Untuk diketahui, SBY menjadikan lembaga survey SMRC sebagai acuan. Misalnya, ketika pemilu 2009, ia menggunakan lembaga survey tersebut untuk mencari tokoh yang paling potensial untuk dipinang menjadi wakil presiden.

Begitu pula pada saat hasil penghitungan suara hampir selesai dan SBY memberikan keterangan pers, ia menyebut lembaga SMRC sebagai acuan untuk melihat perolehan suara Partai Demokrat dan partai lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement