Rabu 09 Apr 2014 19:58 WIB

Golkar: Apapun Hasil Pileg, Ical Tetap Capres

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Adhitya Hendra
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye penutup Partai Golkar di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kekalahan Partai Golkar atas Partai Indonesia Perjuangan (PDI) Perjuangan dalam pemilihan umum legislatif (pileg) 2014, tak lantas bikin partai itu mengubah langkah politik untuk mengevaluasi pencalonan presiden. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo menegaskan, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) adalah tetap capres dari partai itu.

"Pak ARB (Ical) tetap capres. Apa pun hasinya (pileg) hari ini," kata Cicip, saat ditanya wartawan di Gedung DPP Golkar di Jakarta, Rabu (9/4). Kata dia, Ical, adalah satu-satunya tokoh Golkar yang tingkat elektabilitasnya tertinggi daripada tokoh-tokoh internal partai lainnya.

Cicip menerangkan, dengan melihat hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei dalam pileg, Rabu (9/4), memang tidak memberikan gambaran bagus bagi si Pohon Beringin. Golkar dikatakan dia, hanya baru di kisaran 14 sampai 15 persen perolehan suara.

Jika mengacu ketentuan syarat pengajuan pasangan capres dan cawapres, maka Golkar harus memiliki suara pileg minimal 20 persen suara. Itu, dilakukan, jika Golkar tidak perlu koalisi dengan partai lain. Namun, fakta politik pascapencoblosan, tidak memunculkan 'mimpi' politik tersebut.

Dikatakan Cicip, proses hitung cepat tersebut, belum sampai seratus persen. Menteri Kelautan dan Perikanan ini pun yakin suara Golkar akan tembus 20 persen, sebagai modal Ical agar bisa tetap dicapreskan. Namun, ketika ditanya, sikap Golkar jika nantinya hasil hitung cepat masih menempatkan Golkar berada di bawah 20 persen?

"Itu lah perlunya berkoalisi di parlemen," kata dia. Golkar, lanjutnya, tetap membuka koalisi di penguasaan kursi DPR. "Jadi, Golkar intinya sudah punya capres. ARB tetap capres dari Golkar," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement