Rabu 09 Apr 2014 16:48 WIB

Pileg di Perbatasan Papua Nugini Berlangsung Aman

Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Foto: PAPUA VOICE
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA-- Pelaksanaan pemungutan suara di Kabupaten Bouven Digoel dan Kabupaten Merauke yang berbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini, Rabu, berlangsung aman, lancar, dan tertib. Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Bambang Haryanto kepada Antara di Timika mengatakan telah menerima laporan dari Komandan Kodim Bouven Digoel dan Komandan Kodim Merauke bahwa pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 di dua wilayah itu berlangsung aman, tertib, dan lancar.

"Baru lima menit yang lalu saya mendapat laporan dari Dandim Bouven Digoel bahwa di sana semua bisa berjalan lancar, tertib dan aman," kata Brigjen Bambang Haryanto.

Untuk memastikan pelaksanaan Pemilu di dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan PNG itu aman, sejak dua pekan lalu Brigjen Bambang Haryanto melakukan pemeriksaan seluruh pasukan pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-PNG. Terdapat 47 pos yang ditempati prajurit TNI untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia-PNG mulai dari Merauke hingga Bouven Digoel dengan jumlah prajurit sebanyak 1.300 yang berasal dari tiga batalyon.

"Semua saya periksa soal kesiapan mereka dalam melakukan langkah-langkah pengamanan. Saya juga aktif melakukan komunikasi sosial dengan para tokoh masyarakat di Merauke dan Bouven Digoel. Saya mengajak mereka untuk bersama-sama turut menjaga situasi keamanan di wilayah perbatasan," terang Brigjen Bambang.

Selama memasuki masa Pemilu, katanya, pintu-pintu perbatasan Indonesia-PNG di wilayah Merauke hingga Bouven Digoel ditutup. Terdapat 12 pintu lintas batas antarnegara yang selama ini dijadikan ajang lintas batas oleh warga PNG ke wilayah Indonesia maupun sebaliknya warga Indonesia ke wilayah PNG. Sebanyak 12 pintu perlintasan itu sebagian melalui muara sungai, sebagian melalui sungai dan juga ada yang melalui jalan darat.

"Saya harus menutup semua pintu perbatasan selama masa Pemilu agar masyarakat lebih tenang dan tidak was-was dari gangguan apapun. Semua potensi masyarakat ikut membantu kami sehingga sampai hari ini tidak ada kejadian menonjol di wilayah perbatasan dengan PNG mulai dari Merauke sampai Bouven Digoel," jelasnya.

Menurut Brigjen Bambang Haryanto, ke 12 pintu lintas batas tersebut ditutup sejak Minggu (6/4) dan baru akan dibuka kembali setelah semua proses penghitungan suara Pemilu Legislatif mulai dari tingkat TPS, hingga distrik dan kampung-kampung pedalaman selesai.

Sementara itu potensi gangguan dari kelompok sipil bersenjata yang sering mengganggu situasi kamtibmas di wilayah Timika hingga Tembagapura selama menjelang Pemilu hingga saat ini tidak terbukti sehingga warga dapat menggunakan hak pilih mereka secara aman di semua TPS di wilayah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement