Senin 07 Apr 2014 18:11 WIB

Kawasan Ini Bakal Semakin Macet

Aktivitas pekerja di salah satu perkantoran, Jakarta, Selasa (18/3).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Aktivitas pekerja di salah satu perkantoran, Jakarta, Selasa (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kawasan kantor di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, diperkirakan bakal mendominasi proyek pembangunan properti sektor perkantoran untuk daerah non-CBD atau bukan sentrabisnis.

"Proyeksi tiga tahun ke depan, Jalan TB Simatupang yang akan merajai proyek perkantoran di luar CBD Jakarta," kata Associate Director Research Colliers (konsultan properti internasional) Ferry Salanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Sebagaimana diketahui, sejumlah kawasan yang dinilai menjadi CBD atau sentrabisnis di ibukota antara lain terdapat di kawasan Sudirman-Thamrin, Mega Kuningan, Rasuna Said, dan Gatot Subroto.

Menurut Ferry, meski tingkat okupansi di luar CBD rata-rata mengalami penurunan moderat, tapi tingkat okupansi perkantoran di TB Simatupang menunjukkan sedikit peningkatan.

Hal itu, ujar dia, terindikasi antara lain dari meningkatnya harga sewa kantor baik dalam bentuk rupiah (meningkat 11 persen q-o-q) maupun dolar AS (meningkat 4,3 persen q-o-q).

"Simatupang masih dipandang sebagai lokasi yang jarak perjalanannya relatif dekat antara rumah dan kantor," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan, Lembaga swadaya masyarakat Indonesia Property Watch meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi pesatnya pengembangan properti di kawasan sentrabisnis di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, agar tidak berlebihan.

Sejumlah permasalahan di kawasan TB Simatupang antara lain karena dengan semakin menumpuknya gedung perkantoran dan apartemen, maka dikhawatirkan beban jalan menjadi tidak memadai, belum lagi banyaknya penyempitan jalur jalan di beberapa titik yang mengakibatkan kemacetan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement