REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, Jawa Timur, sudah mempersiapkan kamar khusus dengan fasilitas bak kamar hotel bintang lima untuk calon legislator yang mengalami gangguan jiwa atau stres usai menerima hasil Pemilu 2014.
"Total ada 35 kamar yang tersedia. Dua di antaranya adalah kelas 'very-very important person' atau VVIP dengan fasilitas lengkap," ujar Direktur Utama RSJ Menur Surabaya dr Adi Wirachjanto, kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Per kamar dalam sehari semalam, pihak rumah sakit mematok tarif Rp570 ribu. Khusus kelas ini tersedia dua kamar dengan fasilitas seperti satu tempat tidur khusus pasien dan satu lagi untuk penunggu atau keluarga pasien.
"Dalam kamar tersebut dilengkapi AC, lemari es, televisi serta kamar mandi di dalam," ucap Adi.
Tidak jauh beda dengan kelas VIP yang fasilitasnya hampir sama dengan kelas VVIP. Hanya saja bedanya, di kamar yang juga ada dua buah ini tanpa dilengkapi tempat tidur untuk penunggu atau keluarga pasien. "Harganya juga beda. Untuk kelas VIP Rp370 ribu per harinya. Sedangkan harga kamar kelas di bawahnya, yakni Utama I Rp250 ribu, Utama II Rp225 ribu dan Utama III Rp200 ribu," tuturnya.
Sementara itu, untuk kelas Utama I disediakan lima kamar dengan fasilitas dua tempat tidur tanpa AC atau hanya kipas angin dan kamar mandi dalam. Selanjutnya untuk kelas Utama II dan III fasilitasnya hanya kipas angin saja dan kamar mandi di luar.
"Semua kamar ini berada di Paviliun Ruang Perawatan Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya dan sudah siap segalanya. Ini hanya untuk mengantisipasi caleg yang terganggu jiwanya saja," kata dia.
Tim dokter yang disiagakan juga telah disiapkan. Pihaknya menarget hanya dalam waktu kurang dari dua pekan, caleg yang terganggu jiwanya bisa pulih dan stabil kembali pikirannya. Sebagai perbandingan pada Pemilu Legislatif 2009, total ada sembilan caleg yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut.
"Rinciannya, empat pasien harus menjalani rawat inap dan lima pasien lainnya cukup rawat jalan dan kontrol," ungkapnya.
Pihaknya memprediksi pada pemilu kali ini caleg yang jiwanya terganggu jumlahnya menurun karena pada pertama kali mendaftar sebagai caleg maka seseorang wajib menyertai surat kesehatan jasmani dan rohani ke partai maupun penyelenggara.
Kendati demikian, RSJ Menur berusaha mengantisipasi dan mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Bahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSJ Lawang, Kabupaten Malang, jika caleg-caleg stres jumlahnya meningkat.
Di bagian lain, salah seorang caleg DPRD Jatim Tri Wahyudi Setiawan berharap tak sampai stres, meski nantinya tak duduk sebagai wakil rakyat di parlemen. Apalagi dana yang dikeluarkannya untuk mencalonkan diri jumlahnya tidak sampai ratusan juta rupiah.
"Ini karena saya tidak terbebani meski nantinya tak lolos. Yang jelas, saya tidak sampai berhutang atau menjual fasilitas pribadi demi caleg," ujar caleg nomor urut 9 dapil Jember-Lumajang dari Partai Nasdem tersebut.