Senin 07 Apr 2014 15:58 WIB

Jabar Jadi Pusat Rehabilitasi Narkotika

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Kurir Narkotika
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kurir Narkotika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Jawa Barat menjadi provinsi dengan tempat rehabilitasi pecandu narkoba terbanyak dibandingkan provinsi lain. Saat ini, jumlah tempat rehabilitasi narkoba di Jabar mencapai 50 unit. Namun, lokasi rehabilitasi itu belum tersebar ke seluruh kabupaten/kota di Jabar.

''Lokasi tempat rehab ini terbilang belum merata. Idealnya, setiap kabupaten/kota punya tempat rehabilitasi,'' ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jabar, Brigjen Pol Anang Pratanto kepada wartawan, Senin (7/4).

Menurut Anang, pusat rehabilitasi tersebut sebagian besar berada di Bandung, dan Bogor. Sebagai gambaran, RS Jiwa di Lembang, Kabupaten Bandung Barat saat ini menampung hingga 200 orang pecandu narkoba.

Tempat rehabilitasi di Jabar berjumlah lebih dari 50 unit itu, kata dia, dimiliki pemerintah maupun komponen masyarakat. Jadi, bentuknya ada Rumah Sakit, Puskesmas maupun tempat rehabilitasi yang didirikan masyarakat seperti Abah Anom yang memiliki enam tempat rehabilitasi. ''Walaupun tempat rehabilitasi banyak, tapi masih sedikit pecandu yang mau diobati,'' katanya.

Menurutnya, optimalisasi tempat rehabilitasi ini sejalan dengan program BNN 2014 yakni penyelamatan pencandu narkoba. Jabar sendiri, telah lebih lama melakukan penyelamatan kepada para pencandu. Karena itu, kata dia, masyarakat diminta peduli terhadap pengguna narkoba dengan cara wajib lapor kepada lembaga terkait atau Institusi Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) untuk mendapatkan pengobatan atau terapi.

"Setelah lapor maka pencandu narkoba akan direhabilitasi," katanya.

Saat ini, menurut Anang, residen atau pencandu narkoba yang melakukan rehabilitasi berjumlah 1.510 orang. Dari angka itu, sekitar 800 orang ditangani di Lido, sedangkan sisanya di RS pemerintah dan komponen masyarakat.

Dikatakan Anang, sementara angka prevalensi (jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah) narkoba di Jabar sekitar 2,5 persen dari total penduduk. Angka ini, terbilang rendah dibandingkan angka prevalensi Jakarta yang mencapai 7 persen. "Secara presentase, Jabar ada di rangking 6," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement