Ahad 06 Apr 2014 10:47 WIB

PT KA Fokus Perbaiki Jalur Rel Amblas

 Petugas memasang garis polisi di lokasi terperosoknya kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang di Kampung  Cikerung,  Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)
Petugas memasang garis polisi di lokasi terperosoknya kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang di Kampung Cikerung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tim Evakuasi PT KA fokus melakukan perbaikan jalur rel amblas tergerus tanah longsor yang menyebabkan lokomotif dan dua gerbong Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Solo masuk jurang di jalur rel Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (4/4).

"Diprioritaskan perbaikan rel biar segera bisa dipakai kembali," kata Kepala Polsek Kadipaten, AKP Rudi di Tasikmalaya, Ahad (6/4). Ia menuturkan dua gerbong eksekutif yang bertabrakan dan terjungkal keluar dari jalur rel sudah berhasil dievakuasi.

Sedangkan lokomotif yang masuk jurang, kata dia, masih berada ditengah tebing jurang dan akan dievakuasi setelah badan rel diperbaiki. "Evakuasi lokomotif ditunda dulu. Masih di bawah," kata Kapolsek.

Sementara itu, PT KA menurunkan dua buah crane untuk mengangkat dua gerbong dan lokomotif yang masuk jurang sedalam 10 meter. Kepala Humas PT KA, Sugeng Priyono mengatakan alat evakuasi harus ditunjang dengan pondasi bantalan rel dan tanahnya yang kuat untuk bisa menarik lokomotif. "Jadi harus kuat dulu rel nya untuk bisa menarik lokomotif dibawah," kata Sugeng.

Sebelumnya Kereta Api itu melaju dari arah Bandung menuju Tasikmalaya kemudian lokomotifnya masuk jurang dan dua gerbong dibelakangnya keluar dari rel setelah menabrak lintasan rel yang amblas tergerus longsor di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Jumat (4/4) sekitar pukul 18.00 WIB.

Peristiwa itu menyebabkan tiga orang tewas, 10 penumpang dua orang diantaranya warga negara Perancis mengalami luka-luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement